Selasa, 26 Januari 2010

HATI - HATI DENGAN HATI

Amsal 4:23

Hati adalah organ tubuh bagian dalam yang paling besar dan paling penting. Hati terletak dalam rongga perut bagian atas sebelah kanan dan terdiri dari 2 bagian yaitu: Belahan Kiri & Belahan Kanan. Hati memiliki fungsi yang sangat penting dalam metabolisme, pencernaan, pengolahan toksin yang masuk ke dalam tubuh dan dikeluarkan melalui usus, juga bertugas membersihkan darah dari obat-obatan dan racun yang menumpuk dalam darah. Betapa besarnya fungsi hati bagi kehidupan manusia. Bagaimanakah pandangan ALKITAB mengenai HATI? Kita akan melihat apa yang dikatakan ALKITAB mengenai HATI.

I. APAKAH HATI ITU?
Menurut konsep PL (Leb) terletak pada tingkat perasaan yang terdalam dan mencatat tanggapan-tanggapan yang paling dalam terhadap hidup. Menurut konsep PB (Kardia) adalah keseluruhan pribadi manusia. Biasa juga menunjuk kepada batin manusia seutuhnya.

Pada umumnya orang beranggapan bahwa otak menjadi pusat dan pengatur kegiatan manusia. Namun Alkitab mengatakan bahwa HATI-lah yang menjadi pusat. Hatilah yang menentukan pikiran, perasaan, kehendak dan tindakan manusia: Manusia menginsyafi sesuatu dalam hatinya (Ul. 8:5 ), Merenungkan sesuatu (Mzm 19:15), Menyimpan Firman Allah (Mzm 119:11), Berpikir dalam hati (Mrk 2:8), Percaya dalam hati (Roma 10:9). Semua hal tersebut mengacu pada hal-hal yang menyangkut pikiran/intelektual manusia. Ungkapan hati sebagai pusat perasaan manusia antara lain: Hati yang gembira (Ams 17:22), Hati yang penuh kasih, Hati yang takut, Hati yang kuatir, dll. Sedangkan Hati sebagai pusat kehendak antara lain: Hati yang keras dan menolak untuk melakukan perintah Allah (Kel 4:21), Hati yang tunduk, dll.

II. MENGAPA KITA PERLU MENJAGA HATI
1. Lalai menjaga hati akan membuat kita terjebak dan menyimpang
- II Tim 4:10, Demas telah mencintai (agape) dunia ini dan meninggalkan Paulus dan pelayannya.
- Dapat membuat kita kehilangan fokus dan prioritas.
- Dapat mengaburkan motivasi dalam pelayanan.

2. Lalai menjaga hati akan menghancurkan diri sendiri (Ams 17:22)
- Survey di Amerika menunjukkan bahwa antara 40-60% orang yang sakit bermula dari masalah hati/perasaan. Dr. Theodore Rubbin dalam tulisannya "The Angry Book" menulis bahwa, "Kemarahan yang menumpuk dapat menimbulkan rasa bersalah dan memicu beberapa jenis penyakit seperti: Obesitas, Insomnia, Sakit Punggung, Sakit Kepala, Gangguan Fungsi Pencernaan, Penyakit Kulit, Penyakit yang berhubungan dengan kejiwaan, Masalah Seksual dan Kelelahan.
- Kebiasaan menyimpan rasa iri, cemburu, dan kepahitan akan membuat Hati menjadi keras dan tidak peka (Ibr 3:7-19).
Pada dasarnya bukan apa yang terjadi pada diri kita yang terpenting, namun respon kita terhadap hal tersebut adalah yang terpenting. Kita tidak dapat mengontrol setiap masalah, namun kita dapat mengontrol respon kita. Illustrasi: Seorang Tua yang bijaksana dan pemuda. Alasan terbesar mengapa kita harus menjaga hati karena Hati adalah pusat kehidupan kita. Karena semua yang kita pikirkan, rasakan dan lakukan bersumber dari hati.

III . BAGAIMANA CARA MENJAGA HATI
1. Pembaharuan
Langkah pertama adalah mengijinkan Allah senantiasa mengadakan pembaharuan dalam hati kita (Mzm 51:12). mengadakan pembaharuan dalam hati kita (Mzm 51:12 ). Dampak dari pembaharuan tersebut adalah : Akan diberi hati yang baru (Yeh 1 : 19), Hati yang baru akan membangkitkan kasih yang sejati terhadap manusia dan Allah (Mat 22:37-40), Hati yang penuh kasih akan menuntun kepada ketaatan.

2. Tinggal dalam Firman-Nya (Mzm 119:9)
Hati yang kuat berakar di dalam Firman Tuhan yang tidak akan terombang-ambing oleh rupa-rupa pencobaan. Firman itu akan tumbuh dan berakar bila direnungkan dan dilakukan. Tidak cukup hanya diterapkan dalam kehidupan kita. Yang menjadi pertanyaan adalah sejauh mana Firman itu berakar dan menguasai hati kita ? Kecenderungan kita adalah sudah terlalu dengar banyak khotbah akhirnya menjadi orang Farisi modern yang hanya banyak cakap tanpa tindakan (NATO), pintar menghakimi dan bersilat kata namun tidak ada tindakan. Contoh James Kennedy (Bagaimana jika Alkitab tidak pernah ditulis .....). Oleh sebab itu ijinkan Roh Kudus menguasai dan mengendalikan hati kita. Tempatkan Dia sebagai Raja dan penguasa di dalam hati kita, biarkan ego kita turun tahta.

Kesimpulan:
Dalam hidup ini ada banyak hal yang tidak dapat dikendalikan, namun bukan berarti kita dengan begitu saja dengan mudah mengasihani diri sendiri karena telah menjadi "korban" kehidupan. Sesungguhnya dalam situasi tanpa pilihan pun, kita sebenarnya tetap dapat memilih. Kita memang tidak dapat mengubah ataupun mengontrol apa yang terjadi disekeliling kita namun kita dapat mengontrol dan mengendalikan "dampaknya" terhadap hidup kita. PUSAT KONTROLNYA ADALAH "HATI" KITA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar