Kamis, 30 Juli 2009

Berita

Doakan dan Dukunglah ! RAPAT PENDETA HKBP 2009
Dikirim Oleh : Panitia Rapat Pendeta HKBP 2009 Pada Rabu, 29 Juli 2009

Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) adalah gereja yang berada ditengah dunia yang berubah dan berkembang dengan cepat,baik secara komunal maupun secara individual. Arus informasi yang sangat cepat telah mendukung penyampaian berbagai budaya terhadap seluruh aras kehidupan masyarakat. Semakin besar sentuhan berbagai budaya kepada suatu masyarakat maka akan semakin cepat pula perubahan yang akan terjadi.Proses globalisasi telah menghantar duniasekarang menghadapi berbagaikrisis seperti: semakin dalamnya kemiskinan, semakin parahnya pengrusakan lingkungan hidup dan terjadinya disintegrasi sosial.

Demikian juga ditengah kehidupan bangsa Indonesia, melihat perkembangan yang terjadi akhir-akhir ini di dalam masyarakat ada banyak kegelisahan yang menimbulkan pertanyaan besar. Betapa rapuhnya disiplin manusianya dan sangat mudah jatuh ke dalam tindakan-tindakan kekerasan dan anarkis, dan meninggalkan sikap hidup kegotongroyongan. Globalisasi yang ditandai dengan cepatnya perkembangan arus dan tehnologi informasi ditengah bangsa kita juga telah memicu suburnya pertumbuhan paham pluralisme yang berdampak pada lahirnya gerakan agama baru dan kontra pluralis yang ditandai dengan menguatnya fundamentalisme agama. Kedua paham tersebut dapat mengancam kehidupan gereja masa kini.

Sebagai bagian integral dari masyarakat dan bangsa, HKBP merasa bahwa solusi terhadap persoalan yang terjadi saat ini juga merupakan sebuah tanggung jawab. HKBPtidak mungkin melarikan diri dari kenyataan itu dan menjadikannya hanya sebagai urusan pemerintah. Sudah tentu bahwa peran HKBP sangat dibutuhkan, dengan mengajak para Pendeta untuk ikut menggumuli dan melakukan hal-hal positip secara kritis dan obyektip serta tidak terjebak dengan tindakan yang akan memperparah keretakan hubungan masyarakat. HKBP turut bertanggung jawab untuk menjadi wadah perekat bangsa dan ikut membantu pemerintahmenciptakan masyarakat yang sejahtera, sebagaimana tertuang dalam motto Tahun Diakonia HKBP 2009, “Sejahtera Masyarakat Sejahtera Gereja”.

Dalam suasana Tahun Diakonia HKBP 2009 ini, para Pendeta HKBP akan berkumpul kembali dalam satu wadah Rapat Pendeta HKBP 2009 bertempat di Komplek Seminarium Sipoholon Tarutung Tapanuli Utara dari tanggal 3 s/d 7 Agustus 2009, dengan mengambil tema: “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati” (Lukas 6:36)dan sub-tema: “Pendeta HKBP terpanggil meningkatkan kebersamaan terhadap sesama Partohonan dan memberdayakan anggota jemaat menjadi berkat di tengah Gereja, masyarakat dan bangsa pada Era Global”. Rapat Pendeta HKBP 2009 yang akan diikuti oleh sejumlah 1346 orang Pendeta HKBP ini akan merenungkan kembali dan memperbaharui komitmen panggilannya sebagai pelayan Tuhan untuk menata ulang pelayanan melalui pelayanan Diakonia. Prinsipnya adalah “Murah Hati” dan ini akan menjadi ciri khas yang hadir pada setiap Pendeta HKBP.

Kemurahan adalah belas kasih Allah, karena Tuhan mencintai dan menyalurkan berkat kepada ciptaanNya secara holistik, yang meliputi seluruh ruang lingkup kehidupan manusia. Oleh karena itu, seorang yang masuk dalam proses murah hati, padanya teridentifikasi bahwa Tuhan telah hadir. Inilah yang menjadi salah satu orientasi pelayanan Pendeta HKBP, yaitu mampu menyatakan kehadiran Tuhan dalam dirinya yang tampak dalam sikap, kebijakan, dan tindakan.Hal ini sangat perlu, melihat sisi buruk dari era global bahwa tidak semua pihak diuntungkan olehnya, melainkan banyak yang terlena, bingung skeptis dan ragu-ragu melihat kejutan perubahan yang sangat cepat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini ditengah bangsa kita. Rapat Pendeta HKBP 2009 ini merupakan wadah strategis untuk menggali solusi konseptual atas persoalan yang timbul dari era global, serta menelaah landasan teologis, titik tolak pelayanan partisipatif terhadap beban bangsa, masyarakat, jemaat dan sesama pelayan.

Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dilakukannya Rapat Pendeta HKBP 2009 ini adalah untuk memberikan arah teologis bagi perjalanan HKBP dan seluruh pendeta HKBP dalam visi dan misi HKBP, sehingga dengan demikian HKBP dapat hadir sebagai gereja yang “Berbelas kasih” dan “Bermurah hati” ditengah-tengah kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, melalui Rapat Pendeta ini para Pendeta HKBP diharapkan akan: 1) Mengevaluasi pelayanan yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu4 (empat) tahun terakhir setelah Rapat Pendeta HKBP 2005; 2) Memantapkan landasan teologis dalam mengantisipasi masalah-masalah yang diakibatkan oleh dampak negatif dari globalisasi dan krisis multi dimensi sehingga jemaat merasa didampingi dan dimampukan untuk memberi jawab terhadap persoalan yang dihadapi; 3) Adanya kesamaan pemahaman teologis dan penyeragaman tehnis pelaksanaan pelayanan pendeta; 4)Penyegaran kembali akan tugas panggilan, serta meningkatkan integritas pelayanan. Menumbuhkan kesadaran kebersamaan sesama pelayan HKBP untuk mengatasi masalah-masalah yang ditemui para pelayan dalam tugas pelayanan.

Materi

Rangkaian materi acara para Rapat Pendeta HKBP 2009 untuk mencapai tujuan tersebut antara lain adalah: 1) Orientasi Rapat dari Panitia Rapat Pendeta; 2) Pembukaan Rapat Pendeta dalam bentuk ibadah yang dipadu dengan khotbah Tema Rapat Pendeta, Pidato Pembukaan dari Ketua Rapat Pendeta, Kata-kata sambutan, Bimbingan Ephorus; 3) Penelaahan Alkitab; 4) Ceramah Tema Rapat Pendeta HKBP 2009 oleh Pdt. Dr. Martongo Sitinjak; 5) Ceramah Sub Tema oleh Dr. R.E. Nainggolan; 6) Topik Khusus; 7) Laporan Ketua Rapat Pendeta HKBP; 8) Laporan dari komisi Teologi dan Liturgi; 9) Informasi Kesejahteraan Pendeta; 10) Pemilihan Ketua Rapat Pendeta.

Pengorganisasian

Yang menjadi Penanggungjawab dalam Rapat Pendeta HKBP 2009 ini adalah Ephorus HKBP Pdt.Dr.Bonar Napitupulu dan Ketua Rapat Pendeta HKBP Pdt.Dr. Jamilin Sirait. Sebagai pelaksana Pimpinan Pusat HKBP telah membentuk Kepanitiaan dengan Pdt. Ramlan Hutahaean MTh (Sekretaris Jenderal HKBP) sebagai Ketua Umum, Pdt. Sahat Manogari Silitonga STh (Ketua I), Pdt. DonalA. Sipahutar (Ketua II), Pdt. Same Siahaan STh sebagai Sekretaris Umum, Pdt. Miduk Sirait STh (Sekretaris I), Pdt. Rikson Hutahaean MTh (Sekretaris II) dan Pdt. Bistok M. Siagian STh sebagai Bendahara Umum, dibantu oleh beberapa seksi.

Doakan dan dukunglah Rapat Pendeta HKBP 2009 ini. Kiranya melalui Rapat Pendeta HKBP 2009 ini pelayanan gerejaNya semakin nyata di dunia ini. Tuhan Yesus Memberkati.

Pearaja Tarutung, 29 Juli 2009
HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN
PANITIA RAPAT PENDETA HKBP 2009

N.B.:
Panitia Rapat Pendeta HKBP 2009 sudah membuka Pendaftaran / Registrasi bagi para peserta pada hari Senin tanggal 3 Agustus Pukul 13.00 Wib.

Ayat Harian

"Sai panganonmu do na niula ni tanganmu, martua ma ho jala sonang"
"Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!"
Mazmur 128:1b-2

Selasa, 28 Juli 2009

Berita

Persiapan Rapat Pendeta HKBP 2009


Menjelang rapat pendeta HKBP 2009 di Seminarium Sipoholon, 3-7 Agustus 2009, panitia pelaksana Rapat Pendeta telah melaksanakan berbagai persiapan. Selain rapat rutinitas yang dilaksanakan, panitia pelaksana juga menggelar gotong royong untuk kebersihan lingkungan Seminarium Sipoholon. Pada Jumat 24 Juli kemarin, gotong royong diadakan untuk membersihkan lingkungan Seminarium Sipoholon, tempat berlangsungnya Rapat Pendeta HKBP. Gotong royong ini terlaksana atas kesepakatan Panitia Rapat Pendeta HKBP dengan melibatkan warga jemaat Distrik II Silindung dan sekolah-sekolah di Seminarium Sipoholon. Mulai pukul 09.00 hingga pukul 12.00 wib gotong royong aksi kebersihan berlangsung. Dengan membawa peralatan kebersihan seperti cangkul, golok, sapu lidi, kain pel, babat dan peralatan lainnya, seluruh kepanitiaan dan juga pelayan di lembaga Kantor Pusat dan Seminarium Sipoholon,baik SD, SMP, SMK 1 dan SMK 2 terlibat aktif dalam aksi kebersihan ini. Sebelumnya Pemkab Taput juga telah memperbaiki dan mengaspal jalan sepanjang pintu masuk Seminarium hingga depan Auditorium. Di tambah lagi pengecatan luar dan dalam auditorium tempat penyelenggaraan Rapat Pendeta HKBP. Rencananya pada 31 Juli ini juga diadakan kegiatan yang sama demi kelangsungan Rapat Pendeta HKBP.

Selain aksi gotong royong, persiapan yang matang juga dilaksanakan oleh panitia Rapat Pendeta melalui bagian atau unitnya masing-masing. Hal ini terlihat dari kesibukan yang dialami bagian kesekretariatan. Dari mendata dan mengirim undangan ke peserta rapat pendeta yang kurang lebih sebanyak 1500 orang termasuk para undangan hingga mempersiapkan bahan-bahan guna keperluan Rapat Pendeta nanti. Demikian juga dengan bagian keamanan yang menjajaki kerjasama dengan pihak aparat kepolisian serta warga Seminarium Sipoholon untuk mensukseskan Rapat Pendeta HKBP 2009. Semua bagian-bagian dari kepanitaan mempersiapkan dengan matang untuk mensukseskan Rapat Pendeta HKBP 2009.

Sabtu, 25 Juli 2009

Ayat Harian

Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
(Lukas 12:15)

“MAKNA BERKAT BERKELIMPAHAN”

Ada pepatah yang menuturkan bahwa segala yang ada merupakan warisan dari anak cucu kita. Ungkapan ini ingin mengingatkan setiap manusia untuk tidak bersikap tamak dan lobak dalam hidupnya. Walaupun seseorang memiliki berkat yang berlipah ibarat harta yang berlimpah, kedudukan yang tinggi dan kuasa yang berpengaruh, namun hidupnya tidak tergantung dari semuanyan itu. Yesus mengatakan bahwa hidup bukan tergantung dari manakan dan minuman saja (hal-hal yang duniawi), namun hidup dari firman Allah (Matius 4:4). Ini berarti perlu adanya keseimbangan, supaya manusia tidak menjadi serakah dalam hidupnya. Firman Tuhan menyadarkan manusia agar jangan tergantung akan hal-hal duniawi yang dapat membuat manusia terperosok ke dalam ketamakannya.

Tuhan tidak melarang manusia untuk hidup berkelimpahan selama manusia menggunakannya kearah yang baik dan menjadi saluran berkat bagi orang lain. Jika demikian, apa makna berkat berkelimpahan? Dapat dibagikan dan dirasakan orang-orang lain. Rasul Paulus dalam suratnya yang kedua kepada jemaat di Korintus mengatakan demikian: “Sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu” (II Korintus 6:10).

Dunia dengan kemegahannya mengajak setiap orang berlomba untuk meninggikan/menunjuk diri dengan kekayaannya. Sebagai orang yang sudah menerima sapaan firman Tuhan kita diajak untuk tidak turut dalam pamer diri dengan ketamakannya. Firman Tuuhan mengajak kita untuk tetap berjaga-jaga dan bersikap waspada terhadap rayuan dunia ini, karma hanya Tuhan saja yang patut ditinggikan. Sebab segala sesuatu yang ada di bumi ini adanya dari Dia. Manusia hanya diberikan hak pakai bukan sebagai hak milik sehingga manusia tidak selayaknya bersikap tamak, mengepiiotasi bumi dan segala yang terkandung di dalamnya untuk kepentingan diri dan sekelompok orang. Ada dua sikap agar kita tidak jatuh kepada sikap ketamakan, pertama, mau mendahulukan Tuhan (Matius 6:33), kedua, mau berbagi dengan orang lain. Sebab, walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidak tergantung dari pada kekayaannya itu.

Kamis, 23 Juli 2009

Kesehatan

Pola Hidup Sehat

Setiap orang pastinya membutuhkan istirahat agar tubuh dan pikirannya kembali
segar. Namun apa Anda yakin kamar tidur dan pola tidur Anda sudah sesuai dengan
kebutuhan istirahat? Simak tips berikut ini.
Waktu tidur yang dianggap baik adalah selama 7-8 jam. Namun kini waktu itu tak lagi
menjadi patokan. Selama kualitas tidur itu baik, tak peduli lama atau sebentar, Anda juga
bisa kembali fresh keesokan harinya. Ini dia triknya!
1. Sesungguhnya para peneliti hanya mengenal kamar tidur sebagai dua fungsi. Yang
pertama untuk melakukan aktivitas seks dan untuk tidur. Bila kamar tidur dan kasur Anda
telah digunakan untuk fungsi lain, ini justru akan mengurangi kualitas ruang istirahat.
Jadi jangan sekali-kali menyatukan ruang tidur dengan ruang kerja atau belajar. Untuk
Anda yang masih kos sebaiknya fungsikan bagian-bagian kecil di kamar dengan sebaik
mungkin. Sehingga kasur hanya dipakai untuk tidur selebihnya lakukan aktivitas lain
seperti belajar atau menonton TV di tempat lain.
2. Hindari ornamen ruang tidur dengan interior berwarna terang atau ramai. Untuk
mengubah jam malam Anda coba gantungkan jam dinding berlawanan dengan arah
pandang.
3. Jika belum bisa tidur juga jangan berlama-lama berbaring di atas tempat tidur. Lebih
baik bangun dan lakukan aktivitas lain. Hindari tempat tidur sebelum Anda merasa
terkantuk.
4. Tetapkan waktu tidur yang teratur. Jam tidur yang berantakan bisa mengganggu jam
biologis Anda. Walau telat tidur bukan berarti Anda bisa bangun lebih siang. Awalnya
memang sulit namun jika pola itu sudah tertanam dengan baik pasti bisa dijalani.
5. Tak usah memaksakan diri jika tak bisa tidur siang. Tidur siang hanyak akan
memulihkan keletihan sesaat saja namun akibatnya Anda jadi susah tidur di malam hari.
Pola Anda akan berubah jika hal ini terjadi.
6. Setelah makan siang hindari mengkonsumsi makanan atau minuman yang
mengandung caffein atau zat stimulan lainnya. Caffein yang terdapat pada kopi ata teh
dan zat stimulan pada minuman ringan dan cokelat terbukti bisa menyebabkan pola tidur
terganggu.
7. Dua jam sebelum tidur hindari rokok dan minuman beralkohol. Rokok juga bisa
merupakan stimulan bagi pusat syaraf manusia yang membuat susah tidur. Minuman
beralkohol mungkin saja membuat Anda cepat tidur tapi ini malah mengakibatkan kerap
terbangun di malam hari.
8. Hindari juga makan besar dua jam sebelum waktu tidur tiba. Ini akan membuat perut
tak enak saat berbaring akibatnya Anda pun susah terlelap.
9. Tenangkan pikiran dan mental Anda. Jangan terlalu banyak memikirkan masalah
ketika menjelang tidur malam. Siapkan diri untuk tidur dan mimpi indah.

Rabu, 22 Juli 2009

Refleksi

MENYELAMI MUTIARA DALAM LIMBAH
KILAS BALIK TPA BANTER GEBANG SENTU BEKASI

Tuhan tidak pernah menciptakan sampah. Namun lekukan pegunungan berlapis-lapis hijau dan coklat di depan mata hampir mengecoh mata. Ternyata itu adalah gundukan-gundukan sampah yang diangkut dari seluruh pelosok Jakarta. Tidak pernah terbayangkan, sisi lain kehidupan kota Jakarta yang penuh kemewahan. Rumah-rumah mewah dan perkantoran menghiasi kiri-kanan jalan menambah semarak Kota. Pohon-pohon yang sengaja ditanam juga turut mempercantik jalanan Kota yang dipenuhi antrian mobil. Gedung-gedung pencakar langit berdiri kokoh, seolah memamerkan kemegahannya kepada setiap pendatang baru yang terpesona menatapnya, atau kalau bisa disebut angkuh. Mungkin itulah sebutan yang pantas dipersonifikasikan kepada Ibu Kota Negara Indonesia ini. Wajar saja. Sebagai Ibu Kota Negara Republik ini memang harusnya begitu. Tetapi ketika memasuki daerah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang - Bekasi sekitar 60 Km dari Ibukota, keraguan akan kewajaran itu mulai muncul.
Hati tertegun menyaksikan kehidupan masyarakat Bekasi yang bermukim di kompleks TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Bantar Gebang. Di tempat inilah semua limbah dari seluruh pelosok Jakarta dibuang. Lebih ironis lagi, jika disaksikan kehidupan warga penghuni pemukiman kumuh di desa Taman Rahayu, Kampung Serang Kecamatan Sentu. Kehidupan mereka memprihatinkan namun juga mengagumkan. Bagaimana tidak, tempat yang bagi sebagian besar orang adalah ”neraka” menjijikkan namun bagi warga setempat adalah ”surga”, yang perlu dipertahankan. Sampah yang bagi sebagian orang adalah barang yang tidak berguna dan pantas dibuang, tetapi bagi mereka adalah berlian yang sangat bernilai. Di sana mereka menaruh harapan akan kebahagiaan di masa depan. Di sana mereka mengukir cita dan cinta. Di sana pula mereka membangun citra sebagai insan yang tangguh dan tak kenal lelah. Selama 20 tahun lebih TPA Bantar Gebang dioperasikan, warga desa mengaku belum pernah menikmati dana pemberdayaan masyarakat yang berasal dari pembagian hasil pungutan sampah.
Mobil pengangkut sampah nampak mulai hilir mudik keluar masuk pintu gerbang masuk ke area TPA untuk menghantarkan sampah ke tempatnya. Sepanjang perlintasan masuk sampai menempuh jarak 2 Km dari Pos masuk, terlihat jelas tumpukan tanah dari bekas timbunan sampah yang sudah meninggi dan menggunung bertahun-tahun. Sepintas, orang akan berpikir itu barisan perbukitan yang telah tertata, ternyata persepsi itu salah, hanya tumpukan sampah yang sudah menjadi tanah dan ditumbuhi rumput-rumput liar. Semakin jauh menelusuri area, di balik perbukitan, nampak pemukiman kumuh penduduk, yang kesehariannya dihabiskan dengan memulung sampah. Itulah sumber kehidupan mereka. Walau bau busuk yang sangat menyengat terus-menerus tercium ketika mobil memasuki pemukiman penduduk Desa Taman Rahayu, Kampung Serang Kecamatan Sentu.
Selintas muncul pertanyaan di benak, bagaimana mereka dapat bertahan di tengah-tengah situasi yang bengitu menyengat yang diiringi dengan lalat-lalat besar yang terbang dengan bebasnya? Begitu kuatnya mereka menghadapi semua ini. Itu kalimat yang terungkap.

Mengais Rejeki
Awalnya, tempat pembuangan sampah di kampung tersebut masih tertata dengan baik, namun kini tidak lagi. Ada sekitar 300 orang pemulung yang berdomisili di RT ini dan dari segi angka kematian setiap tahunnya bertambah dan penyababnya diakibatkan oleh penyakit asma, gatal-gatal dan diare.
Bau sampah tetap menyengat di hidung, tampak seorang bapak dengan asyiknya memilah-milah sampah yang terkumpul. Pa Mamat namanya, tubuhnya kumal dan wajahnya tampak kelelahan. Usianya sekitar 45 tahun. Lalat-lalat hijau berterbangan mengerumuninya. Namun bapak itu tidak merasa aktivitasnya terganggu dengan kerumunan dan suara sang pengganggu yang menghinggapinya. Bagaikan sudah akrab dengan sentuhan dan suaranya yang bising, bagaikan penghantar lagu untuk sahabat. Pa Mamat dengan tekun melakukan kegiatannya memilih-milih sampah yang layak dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup keseharian rumah tangganya. Walau hanya berpenghasilan lima ratus ribu rupiah perbulan, ayah dua anak ini tetap sabar menekuni kegiatannya. Pekerjaan ini bagaikan suatu anugerah dalam hidupnya.
Di daerah ini tegak beberapa rumah parmanen, namun di sekitar rumah itu sampah-sampah berserakan di mana-mana. Terlihat juga di sebelah kiri-kanan dan belakang rumah beton itu berdiri hunian para pemulung yang sangat tidak asri dan jauh dari layak. Tampak lalat terbang dan hinggap di atas sampah-sampah kotor yang bertebaran di dalam sebuah gubuk berukuran 2x2,5m.
Di dalam sebuah gubuk reot yang terbuat dari karton, duduk seorang perempuan berusia 25 tahun. Nisah demikian namanya kerab dipanggil. Ibu seorang putri yang bersama suaminya datang dari Kerawang sedang sibuk memilah-milah sampah plastik sesuai jenisnya. Ibu muda ini salah satu keluarga penghuni hunian yang tak bersahaja itu. Walau penghasilannya sekitar dua juta perbulannya, ibu ini mengaku masih kesulitan dengan meningkatnya harga kebutuhan hidup sehari-hari. Hal senada juga diakui oleh Pa Karya. Bapak dua anak ini mengaku sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Walaupun anak-anak kini sudah bersekolah gratis sesuai dengan program pemerintah dan adanya keringanan berobat di Klinik, namun kebutuhan hidup semakin melonjak.
Menyelami Mutiara Dalam Limbah
Bagi banyak orang, sampah tidak memiliki nilai apa-apa, apalagi barang-barang yang sudah tidak berguna tersebut sudah membusuk dan menimbulkan bau yang tidak sedap bagi penciuman, pasti sangat menjijikkan. Tapi bagi para pemulung yang tinggal di area Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang mereka malah menjadikan sampah-sampah yang sudah membusuk sebagai sumber rejeki tempat mereka menggantungkan hidup. Kotor dan berbau busuk, lalat-lalat hijau seakan tak mereka pedulikan demi mempertahankan hidup. Itulah gambaran kehidupan warga yang tinggal di sekitar TPA Bantar Gebang. Di tengah tekanan kesulitan ekonomi yang semakin menjadi-jadi, ternyata mereka tidak kehabisan akal dan hilang harap. Barang rongsokan yang sudah berbaupun ternyata dapat menjadi salah satu sumber pencaharian bagi mereka. Limbah-limbah rumah tangga yang sudah dianggap tidak ada manfaat karena telah membusuk ternyata menjadi butiran-butiran mutiara yang berharga bagi para pemulung.
Mungkin hal ini susah untuk kita pahami, namun itulah sebenarnya keajaiban besar yang Tuhan buat. Lewat peristiwa tersebut Tuhan sebenarnya ingin memperlihatkan kasih dan kuasa-Nya bahwa Ia sanggup melakukan apa saja, bahkan yang menurut manusia tidak mungkin sekalipun akan dibuat-Nya menjadi mungkin. Jika kita hanya memikirkan dengan menggunakan akal semata, tentulah sangat sulit untuk dipahami dan dimengerti. Bayangkan saja, hanya dengan mengais-ngais tumpukan sampah yang sudah membusuk dan dikerumuni lalat yang menjijikkan, para pemulung dan pekerja di TPA Bantar Gebang mempertahankan hidupnya, keluarga bahkan dapat menyekolahkan anak-anak mereka, walaupun hanya sebatas SD atau SMP saja. Pernahkah ada atau terlintas dipikiran kita bahwa kantong-kantong kresek, gelas-gelas aqua bekas yang sudah tidak terpakai dan dibuang bercampur dengan sisa-sisa makanan yang sudah membusuk, berair yang sudah ditumpuk bertahun-tahun dapat menjanjikan suatu kehidupan atau mutiara yang berharga bagi manusia?
Bila direnungkan bagaimana para pemulung bisa hidup di tengah-tengah lautan sampah, yang dari segi kesehatan dinilai sangat-sangat tidak memenuhi standar sebagai tempat tinggal, kita akan menemukan suatu jawaban atas janji Tuhan bahwa ”Tuhan tidak akan meninggalkan kita, dalam situasi apapun kasih-Nya akan selalu Ia nyatakan”. Sebagaimana kesaksian para pemulung bahwa mereka hampir tidak pernah sakit meskipun berada di lingkungan seperti itu. Kenyataan ini sungguh menarik untuk kita, sehingga kita dapat mensyukuri hidup yang Ia anugerahkan dengan bekerja keras.

Selasa, 21 Juli 2009

Renungan

ARTI SEBUAH CINTA

Suatu ketika terdapat sebuah pulau tempat tinggal seluruh perasaan: Kebahagiaan, Kesedihan, Kekayaan, Kesombongan, dan termasuk di dalamnya Cinta.

Suatu hari diumumkan kepada seluruh perasaan bahwa pulau tersebut tidak lama lagi akan tenggelam, sehingga seluruh perasaan yang ada segera mempersiapkan perahunya untuk pergi. Cinta terus bertahan hingga detik-detik terakhir.

Saat pulau hampir tenggelam, barulah Cinta berpikir untuk meminta bantuan. Kekayaan lewat di depannya dengan kapal yang megah. Cinta berkata: “Kekeyaan, bolehkah aku pergi bersamamu?”.
Kekayaan menjawab: “Tidak bisa, kapalku penuh dengan emas dan permata, tidak ada ruang lagi yang tersisa”.

Cinta memutuskan untuk bertanya kepada kesombongan yang melewatinya dengan kapal yang indah. Katanya: “Kesombongan, tolonglah selamatkan aku!”.
Kesombongan menjawab: “Cintaku sayang, aku tidak bisa membantumu, kamu basah sekali, nanti merusak kepalku yang indah”.

Kesedihan tampak berlayar di dekat pulau. Cinta berteriak: “Kesedihan, ijinkan aku pergi bersamamu!”.
Kesedihan menjawab: “Aduh… cinta, aku terlalu sedih. Sekarang aku hanya ingin sendiri, kamu tidak bisa ikut dengan aku”.

Setelah beberapa saat, kebahagiaan pun tampak di kejauhan, tetapi dia terlalu bahagia sehingga tidak mendengar Cinta memanggilnya.

Tiba-tiba terdengar suara: “Cinta, ikutlah denganku”. Muncullah sosok tua dengan kapal yang tidak kalah tuanya namun berkesan anggun dan berwibawa. Cinta sangat bersyukur, langsung naik ke kapal.

Akibat terlalu girang bisa selamat dari pulau yang mau tenggelam, saat mencapai daratan kering, Cinta lupa menanyakan nama sosok tersebut hingga sosok tersebut hilang menjauh di telan cakrawala, melanjutkan perjalanannya.

Sadar betapa besar hutang budinya kepada sosok tua tersebut, Cinta pun bertanya kepada Pengetahuan, sesepuh para perasaan yang ditemuinya di pulau itu. Katanya: “Siapakah yang telah menolongku?”.

“Dia adalah waktu”, jawab Pengetahuan.

“Waktu…?”, tanya Cinta setengah tidak percaya. “Tapi kenapa Waktu bersedia menolongku?” Pengetahuan tersenyum dengan penuh kebijaksanaan dan menjawab:

“… karena hanya waktu yang dapat memahami betapa besar arti sebuah cinta…”

Artikel

SUAMI-ISTRI DALAM MEMBINA RUMAH TANGGA



Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling mulia di muka bumi ini. Oleh karena itu kepada manusia Tuhan memberikan hak dan kewajiban untuk dijalankan. Hak dan kewajiban merupakan suatu kesinambungan yang berdampingan dalam kehidupan manusia. Untuk menentukan keberlangsungan kehidupan rumahtangga, manusia diberikan hak untuk mendapatkan pendamping yang sesuai dengan kata hatinya. Disamping haknya, manusia dituntut akan suatu kewajiban yang mesti dijalankan. Apakah dia sebagai suami atau sebagai istri, keduanya dituntut untuk menjalankan fungsinya masing-masing.

Menjalankan hak dan kewajiban dalam rumahtangga merupakan suatu hal yang biasa namun rumit, namun tergantung dari bagaimana pasangan itu menjalankannya. Namun, hal yang didambakan oleh pasangan suami-istri dalam menjalankan hak dan kewajibannya adalah mendapatkan keharmonisan yang penuh kasih sayang dalam keluarga. Hal yang mau diutarakan, bahwa hak dan kewajiban suami-istri adalah membina komunikasi yang harmonis serta penuh kasih sayang dalam rumahtangga.

Suami-Istri: Membina Keluarga Harmonis

Dalam kehidupan suami-istri, keharmonisan itu bisa terwujud jika ada kerjasama dalam keluarga tersebut sebagai sebuah tim. Dimana didalamnya satu sama lain saling menghargai, saling menghormati, saling memerlukan dan saling mencintai.

Sebagian besar pasangan suami-istri yang baru membina hubungan rumahtangga menyatakan bahwa pada awalnya hubungan suami-istri tidak ada masalah dan semua berjalan dengan baik. Namun setelah menjalani hubungan rumahtangga beberapa lama mulailah muncul perubahan-perubahan. Hal ini bisa saja terjadi karena kurangnya komunikasi dan mendiskusikan suatu masalah yang dihadapi. Akibatnya lama kelamaan masalah yang belum terselesaikan itu bertumpuk. Apa yang dulunya merupakan kebanggan dan kekaguman dari pasangan berubah menjadi kelihatan kurang menarik.

Untuk membina hubungan suami-istri agar tetap berjalan harmonis, maka yang utama adalah jagan sampai mencoba pasangan agar sama dengan apa yang kita inginkan. Yang terbaik dalam membina hubungan rumahtangga adalah memperlihatkan diri walau dengan warna masing-masing, namun masing-masing memahami kenapa warna itu berbeda. Misalnya dalam mendampingi si siamu, bisakah istri sebagai partner atau mitra suami. Bukan istri harus melayani suami atau suami melayani istri, tetapi sebagai partner, siapa yang sempat dia yang melakukan, siapa yang tidak sempat dia dibantu dengan iklas. Sebagai partner, saling memerlukan, saling membutuhkan dan saling menghargai. Pasangan suami-istri semestinya mempunyai anggapan bahwa setiap manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Selain itu hal yang penting yang semestinya diperhatikan adalah komunikasi. Komunikasi adalah suatu jembatan untuk mengunggkapkan perasaan yang tidak dapat ditunjukkan dengan sikap dan perilaku. Dengan berkomunikasi, pasangan suami-istri dapat saling mengutarakan isi hati dan perasaan masing-masing. Apa yang akan terjadi jika dalam sebuah keluarga tidak ada komunikasi? Keluarga itu dapat diibaratkan dengan seperti alur-alur sungai yang tidak akan dapat diseberangi. Oleh karena itu, komunikasi dalam keluarga adalah suatu hal yang terpenting untuk jalinan kasih dalam keluarga. Karena komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang didalamnya disertai dengan kasih. Bahkan di dalam pembicaraan singkat, perlu menyertakan kasih yang kelaur dari hati. Jadi komunikasi itu bukanlah sekedar basa-basi saja atau sekedar pemanis mulut agar pembicaraan di meja makan tidak hambar.

Berkomunikasi dari hati berarti kita menyatakan kesungguhan hati kita untuk memahami setiap perasaan pasangan kita. Karena itu, di dalamnya diperlukan juga kerelaan untuk mendengarkan. Dengan sikap mau mendengarkan maka setiap anggota keluarga akan merasa menjadi pribadi yang penting dan berharga. Tak ada lagi yang merasa satu lebih rendah daripada yang lain. Penerimaan atau penghargaan di dalam keluarga untuk setiap anggotanya dapat menjadikan setiap pribadi di dalamnya menjadi orang yang penuh percaya diri. Hal inilah yang menjadi bekal terpenting bagi setiap anngota kelaurga untuk berani tampil di dalam masyarakatdan melayani orang lain. Karena itu, janganlah mengabaikan komunikasi, karena itu sangat penting.

Menciptakan Rasa Aman

Berbicara tentang rasa aman dalam tumahtangga tentu saja akan menunjuk kepada ketenangan batin anggota keluarga. Seorang suami akan merasa aman ketika ia tahu istrinya mempercayainya dan komitmennya terhadap pernikahan mereka. sebaliknya, rasa aman yang akan dirasakan oleh istri akan datang saat suami menolongnya lepas dari ketakutan lewat kata-kata penghiburan yang menenagkan dan penuh kasih. Komitmen terhadap pasangan dapat dikomunikasikan melalui dukungan yang penuh dan pujian yang tulus dan bukan dengan kepura-puraan.

Dalam kehidupan suami-istri, pasti akan ada hal-hal yang tidak dapat dihindarkan, seperti mengalami sakit hati, kejengkelan, dan kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi. Namun yang perlu diperhatikan adalah bahwa dasar dari pernikahan adalah bahwa dua pribadi yang tidak sempurna bertekad menjadi satu dalam kedekatan yang sejajar. Hal ini merupakan hak dan kewajiban suami-istri dalam mengarungi rumahtangga mereka.

Rasa aman akan muncul dalam kepribadian kedua pasangan apabila mengingat kembali dasar pernikahan mereka yaitu kasih. Karena kasih mereka menjadi satu, dan karena kasih itu mereka akan merasakan rasa aman dalam kehidupan mereka. Di samping itu, perlu menyadari bahwa rasa aman yang datang dari Tuhan dapat menolong setiap pasangan untuk saling mengasihi. Tuhan berkomitmen mengasihi kita sekalipun Dia mengetahui kelemahan, kegagalan, dan kekurangan manusia. Betapa indahnya bila dalam pernikahan setiap pasangan menerapkan hal yang sama terhadap pasangannya. Karena cinta sejati merupakan komitmen tak bersyarat untuk mencintai pribadi yang tidak sempurna.

Hubungan seperti itulah yang membuat masing-masing membuat aman. Inilah dasar bagi tercapainya keintiman dalam pernikahan. Merasa aman berarti bebas dari bahaya dan perasaan takut. Suami atau istri akan merasa aman bila merasa dirinya diperhatikan, dilindungi, disayangi dan dipelihara oleh pasangannya. Setiap pasangan akan merasa puas bila kebutuhan mereka terpenuhi – tetapi suami-istri akan merasa aman apabila kebutuhan masa depan mereka terpenuhi. Hal inilah yang merupakan hal pokok hak dan kewajiban suami-istri.

Menjadi Orangtua Bijak Bagi Anak

Anak adalah seumpama mutiara bagi orangtuanya. Mereka selalu menginginkan agar anaknya menjadi orang yang memiliki masa depan yang gemilang. Namun tak jarang juga orangtua menganggap bahwa anak tidak tahu apa-apa, sehingga mereka memaksakan segala pemikirannya kepada anaknya. Dengan demikian, si anak akan menjadi orang yang sering mengeluh.

Berbicara tentang kewajiban orang tua terhadap anak, selayaknya orangtua memberikan pendidikan, rasa aman, rasa cinta dan kasih sayang kepada anak. Kasih sayang yang diberikan kepada anak tidak selalu dengan memberikan materi atau benda. Dengan memberikan perhatian atau dengan memeluk anak yang berhasil dalam suatu kegiatan merupakan bentuk kasih sayang yang tulus terhadap anak. Memberi tempat sebagai curahan hati disaat anak memerlukan sudah merupakan kasih sayang bagi si anak.

Selain itu, mendidik dengan penuh kasih sayang bisa menanamkan kepada anak bahwa pengetahuan dan wawasan yang luas. Dalam mendidik, orangtua perlu memakai dasar pikiran bahwa semua anggota keluarga harus belajar hidup saling menghargai sebagai sesama. Orangtua berperan untuk mendorong agar si anak memiliki keyakinan dan harga diri. Orangtua yang bijak selalu memberikan kepercayaan kepada anaknya, percaya kepada kemampuan mereka menjalankan tanggungjawab. Orangtua yang bijak akan selalu menghargai usaha dan perbaikan si anak dan tetap selalu memberikan bimbingan terhadap anaknya. Membimbing berarti memberi dorongan kepada anaknya untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan yang disertai dengan moral.

Orangtua yang bijak akan selalu mendorong anaknya ke arah pengembangan pribadi yang sehat. Ketika si anak mengalami kelelahan, ketika kesabarannya menurun, humor sangat membantu dalam menjaga komunikasi agar tetap menyegarkan si anak. Orangtua yang bijak dapat menjaga hubungan yang harmonis, terbuka, saling respek, dan berdasarkan kasih sayang. Anak perlu diberi kasih sayang dan perhatian. Dapat dibayangkan apabila tanggungjawab orangtua ini diabaikan, maka anak akan merasa kekosongan dan merasa bahwa mereka tidak diperlukan oleh orangtuanya. Mereka akan mencari sesuatu diluar yang dapat memenuhi jiwa mereka di luar rumah. Akibatnya mereka akan hidup di dalam perbuatan yang kurang baik.

Apabila sikap diatas dapat ditanamkan dalam diri setiap anggota keluarga, maka akan muncul keluarga yang saling menyanyangi. Perasaan aman, komunikasi yang harmonis dan sikap yang terbuka akan menjadi ciri keluarga yang harmonis. Oleh sebab itu, hak suami-istri adalah untuk saling memiliki dengan penuh dan berkewajiban untuk menjadikan keluarga itu yang harmonis dan penuh kasih sayang.

Artikel

SUAMI-ISTRI DALAM MEMBINA RUMAH TANGGA

Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling mulia di muka bumi ini. Oleh karena itu kepada manusia Tuhan memberikan hak dan kewajiban untuk dijalankan. Hak dan kewajiban merupakan suatu kesinambungan yang berdampingan dalam kehidupan manusia. Untuk menentukan keberlangsungan kehidupan rumahtangga, manusia diberikan hak untuk mendapatkan pendamping yang sesuai dengan kata hatinya. Disamping haknya, manusia dituntut akan suatu kewajiban yang mesti dijalankan. Apakah dia sebagai suami atau sebagai istri, keduanya dituntut untuk menjalankan fungsinya masing-masing.

Menjalankan hak dan kewajiban dalam rumahtangga merupakan suatu hal yang biasa namun rumit, namun tergantung dari bagaimana pasangan itu menjalankannya. Namun, hal yang didambakan oleh pasangan suami-istri dalam menjalankan hak dan kewajibannya adalah mendapatkan keharmonisan yang penuh kasih sayang dalam keluarga. Hal yang mau diutarakan, bahwa hak dan kewajiban suami-istri adalah membina komunikasi yang harmonis serta penuh kasih sayang dalam rumahtangga.

Suami-Istri: Membina Keluarga Harmonis

Dalam kehidupan suami-istri, keharmonisan itu bisa terwujud jika ada kerjasama dalam keluarga tersebut sebagai sebuah tim. Dimana didalamnya satu sama lain saling menghargai, saling menghormati, saling memerlukan dan saling mencintai.

Sebagian besar pasangan suami-istri yang baru membina hubungan rumahtangga menyatakan bahwa pada awalnya hubungan suami-istri tidak ada masalah dan semua berjalan dengan baik. Namun setelah menjalani hubungan rumahtangga beberapa lama mulailah muncul perubahan-perubahan. Hal ini bisa saja terjadi karena kurangnya komunikasi dan mendiskusikan suatu masalah yang dihadapi. Akibatnya lama kelamaan masalah yang belum terselesaikan itu bertumpuk. Apa yang dulunya merupakan kebanggan dan kekaguman dari pasangan berubah menjadi kelihatan kurang menarik.

Untuk membina hubungan suami-istri agar tetap berjalan harmonis, maka yang utama adalah jagan sampai mencoba pasangan agar sama dengan apa yang kita inginkan. Yang terbaik dalam membina hubungan rumahtangga adalah memperlihatkan diri walau dengan warna masing-masing, namun masing-masing memahami kenapa warna itu berbeda. Misalnya dalam mendampingi si siamu, bisakah istri sebagai partner atau mitra suami. Bukan istri harus melayani suami atau suami melayani istri, tetapi sebagai partner, siapa yang sempat dia yang melakukan, siapa yang tidak sempat dia dibantu dengan iklas. Sebagai partner, saling memerlukan, saling membutuhkan dan saling menghargai. Pasangan suami-istri semestinya mempunyai anggapan bahwa setiap manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Selain itu hal yang penting yang semestinya diperhatikan adalah komunikasi. Komunikasi adalah suatu jembatan untuk mengunggkapkan perasaan yang tidak dapat ditunjukkan dengan sikap dan perilaku. Dengan berkomunikasi, pasangan suami-istri dapat saling mengutarakan isi hati dan perasaan masing-masing. Apa yang akan terjadi jika dalam sebuah keluarga tidak ada komunikasi? Keluarga itu dapat diibaratkan dengan seperti alur-alur sungai yang tidak akan dapat diseberangi. Oleh karena itu, komunikasi dalam keluarga adalah suatu hal yang terpenting untuk jalinan kasih dalam keluarga. Karena komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang didalamnya disertai dengan kasih. Bahkan di dalam pembicaraan singkat, perlu menyertakan kasih yang kelaur dari hati. Jadi komunikasi itu bukanlah sekedar basa-basi saja atau sekedar pemanis mulut agar pembicaraan di meja makan tidak hambar.

Berkomunikasi dari hati berarti kita menyatakan kesungguhan hati kita untuk memahami setiap perasaan pasangan kita. Karena itu, di dalamnya diperlukan juga kerelaan untuk mendengarkan. Dengan sikap mau mendengarkan maka setiap anggota keluarga akan merasa menjadi pribadi yang penting dan berharga. Tak ada lagi yang merasa satu lebih rendah daripada yang lain. Penerimaan atau penghargaan di dalam keluarga untuk setiap anggotanya dapat menjadikan setiap pribadi di dalamnya menjadi orang yang penuh percaya diri. Hal inilah yang menjadi bekal terpenting bagi setiap anngota kelaurga untuk berani tampil di dalam masyarakatdan melayani orang lain. Karena itu, janganlah mengabaikan komunikasi, karena itu sangat penting.

Menciptakan Rasa Aman

Berbicara tentang rasa aman dalam tumahtangga tentu saja akan menunjuk kepada ketenangan batin anggota keluarga. Seorang suami akan merasa aman ketika ia tahu istrinya mempercayainya dan komitmennya terhadap pernikahan mereka. sebaliknya, rasa aman yang akan dirasakan oleh istri akan datang saat suami menolongnya lepas dari ketakutan lewat kata-kata penghiburan yang menenagkan dan penuh kasih. Komitmen terhadap pasangan dapat dikomunikasikan melalui dukungan yang penuh dan pujian yang tulus dan bukan dengan kepura-puraan.

Dalam kehidupan suami-istri, pasti akan ada hal-hal yang tidak dapat dihindarkan, seperti mengalami sakit hati, kejengkelan, dan kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi. Namun yang perlu diperhatikan adalah bahwa dasar dari pernikahan adalah bahwa dua pribadi yang tidak sempurna bertekad menjadi satu dalam kedekatan yang sejajar. Hal ini merupakan hak dan kewajiban suami-istri dalam mengarungi rumahtangga mereka.

Rasa aman akan muncul dalam kepribadian kedua pasangan apabila mengingat kembali dasar pernikahan mereka yaitu kasih. Karena kasih mereka menjadi satu, dan karena kasih itu mereka akan merasakan rasa aman dalam kehidupan mereka. Di samping itu, perlu menyadari bahwa rasa aman yang datang dari Tuhan dapat menolong setiap pasangan untuk saling mengasihi. Tuhan berkomitmen mengasihi kita sekalipun Dia mengetahui kelemahan, kegagalan, dan kekurangan manusia. Betapa indahnya bila dalam pernikahan setiap pasangan menerapkan hal yang sama terhadap pasangannya. Karena cinta sejati merupakan komitmen tak bersyarat untuk mencintai pribadi yang tidak sempurna.

Hubungan seperti itulah yang membuat masing-masing membuat aman. Inilah dasar bagi tercapainya keintiman dalam pernikahan. Merasa aman berarti bebas dari bahaya dan perasaan takut. Suami atau istri akan merasa aman bila merasa dirinya diperhatikan, dilindungi, disayangi dan dipelihara oleh pasangannya. Setiap pasangan akan merasa puas bila kebutuhan mereka terpenuhi – tetapi suami-istri akan merasa aman apabila kebutuhan masa depan mereka terpenuhi. Hal inilah yang merupakan hal pokok hak dan kewajiban suami-istri.

Menjadi Orangtua Bijak Bagi Anak

Anak adalah seumpama mutiara bagi orangtuanya. Mereka selalu menginginkan agar anaknya menjadi orang yang memiliki masa depan yang gemilang. Namun tak jarang juga orangtua menganggap bahwa anak tidak tahu apa-apa, sehingga mereka memaksakan segala pemikirannya kepada anaknya. Dengan demikian, si anak akan menjadi orang yang sering mengeluh.

Berbicara tentang kewajiban orang tua terhadap anak, selayaknya orangtua memberikan pendidikan, rasa aman, rasa cinta dan kasih sayang kepada anak. Kasih sayang yang diberikan kepada anak tidak selalu dengan memberikan materi atau benda. Dengan memberikan perhatian atau dengan memeluk anak yang berhasil dalam suatu kegiatan merupakan bentuk kasih sayang yang tulus terhadap anak. Memberi tempat sebagai curahan hati disaat anak memerlukan sudah merupakan kasih sayang bagi si anak.

Selain itu, mendidik dengan penuh kasih sayang bisa menanamkan kepada anak bahwa pengetahuan dan wawasan yang luas. Dalam mendidik, orangtua perlu memakai dasar pikiran bahwa semua anggota keluarga harus belajar hidup saling menghargai sebagai sesama. Orangtua berperan untuk mendorong agar si anak memiliki keyakinan dan harga diri. Orangtua yang bijak selalu memberikan kepercayaan kepada anaknya, percaya kepada kemampuan mereka menjalankan tanggungjawab. Orangtua yang bijak akan selalu menghargai usaha dan perbaikan si anak dan tetap selalu memberikan bimbingan terhadap anaknya. Membimbing berarti memberi dorongan kepada anaknya untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan yang disertai dengan moral.

Orangtua yang bijak akan selalu mendorong anaknya ke arah pengembangan pribadi yang sehat. Ketika si anak mengalami kelelahan, ketika kesabarannya menurun, humor sangat membantu dalam menjaga komunikasi agar tetap menyegarkan si anak. Orangtua yang bijak dapat menjaga hubungan yang harmonis, terbuka, saling respek, dan berdasarkan kasih sayang. Anak perlu diberi kasih sayang dan perhatian. Dapat dibayangkan apabila tanggungjawab orangtua ini diabaikan, maka anak akan merasa kekosongan dan merasa bahwa mereka tidak diperlukan oleh orangtuanya. Mereka akan mencari sesuatu diluar yang dapat memenuhi jiwa mereka di luar rumah. Akibatnya mereka akan hidup di dalam perbuatan yang kurang baik.

Apabila sikap diatas dapat ditanamkan dalam diri setiap anggota keluarga, maka akan muncul keluarga yang saling menyanyangi. Perasaan aman, komunikasi yang harmonis dan sikap yang terbuka akan menjadi ciri keluarga yang harmonis. Oleh sebab itu, hak suami-istri adalah untuk saling memiliki dengan penuh dan berkewajiban untuk menjadikan keluarga itu yang harmonis dan penuh kasih sayang.

Kata Mutiara

Marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai dan yang berguna untuk saling membangun