Jumat, 28 Agustus 2009

Berita

HENDAKLAH KAMU MURAH HATI

Judul diatas merupakan cerminan dari seorang Pendeta yang tertuang dalam pelayanannya di tempat yang beragam. Seperti Tema Rapat Pendeta HKBP 2009: HENDAKLAH KAMU MURAH HATI, SAMA SEPERTI BAPAMU ADALAH MURAH HATI (Lukas 6:36) dan Sub Tema: Pendeta HKBP terpanggil meningkatkan kebersamaan terhadap sesama Partohonan dan memberdayakan anggota jemaat menjadi berkat di tengah gereja, masyarakat dan bangsa pada era global. Tema dan Sub Tema ini mengajak seluruh Pendeta untuk tetap bermurah hati terutama dalam menjalani tahun Diakonia 2009. Penyeragaman aras pelayanan secara holistik tidak akan mungkin tercapai apabila kebersamaan terhadap sesama partohonan tidak terwujud, demikian juga dalam memberdayakan jemaat tidak akan tercapai apabila kemurahan hati dari seorang pelayan tidak tercermin dalam kehidupannya.

Rapat Pendeta HKBP 2009 sebagaimana dirumuskan dalam dalam Aturan Peraturan HKBP 2002 pasal 27 ayat 5 bertugas untuk: 1) Membicarakan dan merumuskan ajaran, teologi, konfessi dan peraturan pengembalaan dan siasat gereja HKBP; 2) Menumbuhkembangkan persaudaraan di antara semua Pendeta HKBP; 3) Membicarakan dan mengupayakan peningkatan kehidupan para Pendeta sesuai dengan firman Tuhan; 4)Memilih Ketua Rapat Pendeta HKBP; 5) Membicarakan dan menerima kembali Pendeta HKBP yang dikenai sanksi peraturan pengembalaan dan siasat gereja HKBP. Sesuai dengan tugas tersebut maka Rapat pendeta HKBP 2009 membicarakandan membahas tentang a) Penyeragaman Tekhnis Pelayanan HKBP; b)Pelayanan Holistik dan Transformatif dalam rangka perwujudan Misi dan Visi HKBP; c) Teologi Persembahan; d) Pemahaman HKBP tentang perkawinan; e) Pemahaman HKBP tentang Sakramen. Rapat Pendeta ini berlangsung dari tanggal 3 s/d 7 Agustus 2009 bertempat di Seminarium Sipoholon HKBP.

Di awal pembukaan Rapat Pendeta HKBP 2009, Ketua Umum Panitia Rapat Pendeta HKBP 2009 (Pdt. Ramlan Hutahaean, MTh) melaporkan bahwa Proses pelaksanaan Rapat Pendeta HKBP tahun 2009 ini diemban oleh Panitia yang dibentuk oleh Ephorus HKBP dan Ketua Rapat Pendeta HKBP sebagaimana termaktub dalam Surat Keputusan Nomor 139/L08/II/2009 tertanggal 18 Pebruari 2009. Rapat Pendeta HKBP 2009 ini berlangsung dalam bingkai agenda pelayanan hatopan HKBP tahun 2009 yaitu program Tahun Diakonia HKBP. Rangkaian program hatopan HKBP dalam lima tahun terakhir dimaknai sebagai bagian integral dari upaya mengembalikan dan mengembangkan jati diri HKBP menyongsong Jubileum 150 Tahun HKBP pada tahun 2011. Upaya memperlengkapi peserta, akan dibantu oleh narasumber yang mencerminkan representasi potensi sumber daya pelayan dan warga jemaat. Dari kalangan warga jemaat adalah Bapak Dr. R.E. Nainggolan dan Bapak Donal Sihombing. Pendeta terdiri dari yang telah pensiun, Bapak Pdt M.H. Sihite, STh, Pendeta yang melayani sebagai Praeses, Dosen Sekolah Tinggi Teologi HKBP, Dosen Universitas HKBP Nommensen, Dosen Sekolah Bibelvrow, Pendeta Ressort dan Pendeta Jemaat. Dari antara narasumber terdapat dua orang doktor teologi yang baru menyelesaikan studi yaitu Pdt Dr. Martongo Sitinjak dan Pdt Dr. Apeliften Sihombing. Panitia mengharapkan alur proses Rapat Pendeta HKBP 2009 dapat mewujudkan tugas rapat Pendeta HKBP sebagaimana tercantum dalam Aturan dan Peraturan HKBP. Kiranya, rangkaian proses Rapat Pendeta HKBP 2009 dapat semakin merekatkan komitmen pelayanan, semakin memantapkan persaudaraan dan kebersamaan mengemban tugas Pendeta sebagai pelayan yang murah hati.

Sementara itu, Ketua Rapat Pedenta Pdt Dr Jamilin Sirait dalam laporannya menyampaikan tugas-tugas yang diemban oleh Ketua Rapat Pendeta HKBP (8 butir) sesuai dengan Aturan Peraturan HKBP. Lebih lanjut, KRP menerangkan bahwa titik temu antara Tema dan Sub Tema nampak dari buah pelayanan pelayan yang bersumber dari kasih karunia Tuhan yang telah memanggil jemaatNya dalam persekutuan orang-orang kudus. Tuhan terlebih dahulu telah mengasihi kita dengan kemurahan hatiNya sehingga kita juga menjadi murah hati. Rapat Pendeta HKBP 2009 merupakan Rapat Pendeta terakhir memasuki Jubelium 150 tahun HKBP tahun 2011 dan pada kesempatan ini KRP memperkenalkan 262 orang pendeta yang menerima tahbisan mulai tahun 2006 sampai tahun 2009.

Puncak dari Rapat Pendeta adalah memilih Ketua Rapat Pendeta periode HKBP 2009 s/d 2013. Sesuai dengan hasil pemilihan yang diadakan pada hari kamis, 06 Agustus 2009, maka yang menjadi Ketua Rapat Pendeta HKBP periode 2009 s/d 2013 adalah Pdt WTP Simarmata MA. Jumat, 07 Agustus 2009, KRP yang baru dilantik oleh Ompu i Ephorus HKBP. Dalam sambutannya Pdt. WTP. Simarmata, MA memaparkan bahwa Rapat Pendeta HKBP 2009 berhasil memutuskan berbagai keputusan penting untuk masa depan HKBP, masa depan para Pendeta, para Pelayan dan seluruh warga jemaat. Tema dan Sub Tema dapat menjadi gadah dan tongkat untuk meraih dan menggapai kebersamaa para pendeta HKBP dalam pelayanan yang tercermin dalam kemurahan hati. Lebih lanjut KRP memaparkan bahwa harapan yang akan dicapai adalah 1) Menggali dan mengembangkan teologi dan ajaran HKBP secara Alkitabiah dan eklesiologi yang aktual dan relevan di era globalisasi dan informasi sebagai bahagian apa yang disampaikan Ephorus HKBP yakni kembali kepada jati diri HKBP. 2) Membangun integritas dan kompentensi Pdt HKBP yaitu sebagai gembala dan agen perubahan yang senantiasa siap dan tanpa rasa takut bekerjasama dengan seluruh lapisan sosial guna mengatasi berbagai persoalan yang menghambat pelayanan kita selama ini. 3) Harapan kita bersama untuk merajuk persaudaraan kasih sebagai sesama pendeta yang perduli dan sensitif terhadap pergumulan sesama pendeta menyangkut kesejahteraan disaat penyakit dialami termasuk menyangkut moralitas dan peningkatan jenjang karir dan mutasi. Terimakasih atas kepercayaannya buat KRP 2009-2013. Tuhan memebrkati.

Dalam pesan Pastoralnya, Ompu i Ephorus mengajak semua pelayan dan jemaat agar tetap mengucapkan puji syukur kepada Tuhan dari lubuk hati yang paling dalam buat semua kasih karunia Tuhan dan kemurahannNya kepada HKBP. Apabila kasih Allah dibandingkan dengan perbuatan kita terhadapNya, sudah selayaknya kasih karunia itu meninggalkan kita. Namun karena HKBP adalah tubuh Kristus, maka kemurahan dan kasih karunia itu masih tetap menyertai HKBP dan itu yang perlu untuk disyukuri. Di Rapat Pendeta ini kita diajak untuk mengintrospeksi tentang kehidupan pelayanan kita selama kita terpanggil. Banyak hal yang kita perbuat yang belum sesuai dengan tugas dan tanggunjawab yang dikehendak Tuhan, tetapi Dia masih memakai kita sebagai hambaNya dan anakNya. Melalaui Rapat Pendeta HKBP 2009 ini, kita diajak untuk selalu hidup dalam kemurahan hati dan kesungguhan kita untuk melayani jemaat yang telah disampaikan kepada kita. Kita juga perlu untuk tetap merenungkan apa yang sudah kita perbuat dan lakukan sebagai seorang pendeta. Di dalam rapat pendeta ini kita juga diajak untuk menunjukkan kasih dan kelembutan dan hendaknya disaat kita kembali dari rapat ini, kasih dan kelembutan tetap kita bawa ke tempat pelayanan kita yang dapat dikatakan holistik. Selalu saya tekankan, agar kita kembali ke jati diri HKBP. Ada satu hal yang tidak kita pahami tentang jati diri HKBP yakni tentang pendeta. Yang membedakan tohonan pendeta dengan tohonan yang ada di HKBP tohonan pendeta menyampaikan doa berkat sebagai kristus. Lebih lanjut Ompu i Ephorus menerangkan dalam bahasa Batak bahwa Manang aha pe na taula, manang didia pe hita mangula singkat ni kristus do hita. Manang aha pe jabatan jala ulaonna, i ma marhitehite naparjolo mangulahon ulaoanna. Rom 12:2. Songon dia hita di tohonanta jala songon dia di jabatanta unang torbang. Tonagku unang torbang......, mangula hita dibagasan hasadaon songon singkat ni kristus. (red/Arth)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar