Selasa, 01 Juni 2010

Roma 4:21b

Ada Pepatah dalam bahasa Indonesia yang mengatakan bahwa janji itu adalah utang. Janji mesti dilunasi, dibayar sebesar apa yang dijanjikan. Apabila tidak dibayar maka janji itu akan menjadi utang sampai janji itu dilunasi dan direalisasikan. Oleh sebab itu jangan mudah mengungkapkan janji apabila janji itu tidak dapat dilaksanakan, agar janji itu tidak hanya menjadi janji.

Dalam Perjanjian Lama kita melihat janji Allah kepada Abraham, Isak dan Yakub. Allah akan menjadikan keturunan mereka menjadi bangsa yang besar dan kuat asalkan di dalam ketaatan dan kesetiaan kepada Allah. Keluarnya bangsa Isral dari Mesir menggambarkan bagimana Allah membimbing bangsaNya dengan janjiNya. Allah membawa Bangsa Israel ke masuk ke tanah perjanjian. Allah juga membebaskan bangsa itu dari tekanan-tekanan baik dari dalam maupun luar.

Dalam Perjanjian Baru, penggenapan janji Allah di PL dilaksanakan dengan memberikan AnakNya Yesus Kristus untuk membebaskan manusia dari kegelapan dunia ini. Disini kita melihat bagaimana Allah memiliki kekuatan untuk menggenapi janjiNya atas ciptaanNya secara universal.

Dari sini kita belajar untuk menghargai perbuatan Allah terhadap dunia ciptaanNya. Kita juga layak berjanji kepada Tuhan dengan ucapan syukur bahwa kita akan memperbaiki alam ciptaannya. Janji yang kita ucapkan terhadap sesama dan alam ciptaan Tuhan, baik melalui kampanye-kampanye jangan hanya menjadi janji isapan jempol belaka untuk menarik perhatian orang terhadap kepentingan kita. Janji adalah utang dan lunasilah sebelum utang itu membawa ketidak harmonisan dalam kehidupan.

Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Dia janjikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar