Jumat, 04 Desember 2009

ARTI SEBUAH CINTA

Suatu ketika terdapat sebuah pulau tempat tinggal seluruh perasaan: Kebahagiaan, Kesedihan, Kekayaan, Kesombongan, dan termasuk di dalamnya Cinta.

Suatu hari diumumkan kepada seluruh perasaan bahwa pulau tersebut tidak lama lagi akan tenggelam, sehingga seluruh perasaan yang ada segera mempersiapkan perahunya untuk pergi. Cinta terus bertahan hingga detik-detik terakhir.

Saat pulau hampir tenggelam, barulah Cinta berpikir untuk meminta bantuan. Kekayaan lewat di depannya dengan kapal yang megah. Cinta berkata: “Kekeyaan, bolehkah aku pergi bersamamu?”.
Kekayaan menjawab: “Tidak bisa, kapalku penuh dengan emas dan permata, tidak ada ruang lagi yang tersisa”.

Cinta memutuskan untuk bertanya kepada kesombongan yang melewatinya dengan kapal yang indah. Katanya: “Kesombongan, tolonglah selamatkan aku!”.
Kesombongan menjawab: “Cintaku sayang, aku tidak bisa membantumu, kamu basah sekali, nanti merusak kepalku yang indah”.

Kesedihan tampak berlayar di dekat pulau. Cinta berteriak: “Kesedihan, ijinkan aku pergi bersamamu!”.
Kesedihan menjawab: “Aduh… cinta, aku terlalu sedih. Sekarang aku hanya ingin sendiri, kamu tidak bisa ikut dengan aku”.

Setelah beberapa saat, kebahagiaan pun tampak di kejauhan, tetapi dia terlalu bahagia sehingga tidak mendengar Cinta memanggilnya.

Tiba-tiba terdengar suara: “Cinta, ikutlah denganku”. Muncullah sosok tua dengan kapal yang tidak kalah tuanya namun berkesan anggun dan berwibawa. Cinta sangat bersyukur, langsung naik ke kapal.

Akibat terlalu girang bisa selamat dari pulau yang mau tenggelam, saat mencapai daratan kering, Cinta lupa menanyakan nama sosok tersebut hingga sosok tersebut hilang menjauh di telan cakrawala, melanjutkan perjalanannya.

Sadar betapa besar hutang budinya kepada sosok tua tersebut, Cinta pun bertanya kepada Pengetahuan, sesepuh para perasaan yang ditemuinya di pulau itu. Katanya: “Siapakah yang telah menolongku?”.

“Dia adalah waktu”, jawab Pengetahuan.

“Waktu…?”, tanya Cinta setengah tidak percaya. “Tapi kenapa Waktu bersedia menolongku?” Pengetahuan tersenyum dengan penuh kebijaksanaan dan menjawab:

“… karena hanya waktu yang dapat memahami betapa besar arti sebuah cinta…”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar