Jumat, 25 Februari 2011

Mazmur 6:2

Pagi itu beberapa siswa disuruh berdiri dilapangan sekolah dengan tangan menghormat bendera. Ternyata mereka tidak sedang mengikuti upacara bendera, namun sedang menjalankan hukuman atas keterlambatan mereka masuk jam sekolah Demikianlah hukuman yang diberikan bagi para siswa yang melanggar disiplin sekolah setiap harinya. Contoh diatas menggambarkan bahwa setiap kesalahan akan mendapat hukuman dan pengajaran. Hukuman sebagai pengajaran dan sekaligus mengintropeksi diri untuk sadar dan tidaklagi melakukan kesalahan.

Demikian juga denga penghukuman dari Tuhan, akan diberikan kepada siapa yang menyimpang dari jalanNya. Dan hukuman dan pengajaran yang dari Tuhan dalam nas ini, disadari pemazmur akan datang pada dirinya setelah dia melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Pemazmur menyadari dengan sungguh-sungguh kesalahannya dan dengan kerendahan berseru kepada Tuhan agar jangan menghukum dengan murkaNya dan menghajarnya dalam kepanasan amarahNya. Pemazmur menyadari tiada yang sanggup menerima murka Tuhan dan lebih baik memohon pengampunan dan menyadari diri atas kesalahan, berbalik ke jalanNya.
Melalui nas ini kita diajari untuk mau mengintropeksi atas apa yang telah kita lakukan setiap harinya. Bila ada kesalahan dan dosa yang kita perbuat agar memohon pengampunan dosa kita. Tuhan masih memberikan waktu dan kesempatan kepada kita, perbuatlah apa yang baik dimata Tuhan. Jagan tunggu murka Tuhan!
Terkirim dari telepon Nokia saya

Rabu, 16 Februari 2011

Matahari Lontarkan Lidah Api Terbesar ke Bumi

Coronal Mass Ejection (CME) membutuhkan waktu 24 jam atau lebih untuk tiba di Bumi.
Rabu, 16 Februari 2011, 11:15 WIB (VIVA NEWS)
Muhammad Firman Cahaya aurora, efek yang terjadi saat angin dari badai Matahari menghantam medan magnet planet Bumi.

VIVAnews - Matahari melepaskan lidah api terbesar selama empat tahun terakhir. Letusan yang terjadi pada 14 Februari di belahan barat atau 15 Februari di kawasan timur Bumi tersebut melontarkan gelombang besar yang mengandung partikel gas bermuatan listrik ke ruang angkasa.

Badai Matahari itu juga memancarkan sinar radiasi yang akan menghantam Bumi. Kini awan raksasa yang mengandung partikel tersebut sedang mengarah ke arah planet kita.

Umumnya, Coronal Mass Ejection (CME), sebutan untuk fenomena tersebut, membutuhkan waktu 24 jam atau lebih untuk tiba di Bumi. Efeknya, radiasi itu memicu munculnya aurora borealis, atau Cahaya Utara di garis lintang atas dan kadang muncul hingga di kawasan utara Amerika Serikat.

Dari pengamatan, letusan dahsyat tersebut tercatat mencapai Class X2.2 dalam skala lidah api Matahari. Ia merupakan lidah api kelas X pertama yang hadir di aktivitas siklus Matahari yang dimulai pada tahun lalu.

Sebagai informasi, kini Matahari sedang menuju ke solar maximum atau titik di mana aktivitas di permukaan matahari sedang mencapai puncaknya, yang diperkirakan akan terjadi pada 2013 mendatang.

“Lidah api itu merupakan yang terbesar sejak 6 Desember 2006,” kata Phil Chamberlin, Deputy Project Scientist, Solar Dynamics Observatory NASA, seperti dikutip dari Space, 16 Februari 2011. “Sebelumnya muncul petunjuk bahwa akan ada peluang munculnya lidah api yang sedang sampai besar (kelas M atau lebih), namun kami terkejut saat mengetahui bahwa lidah api yang dilontarkan merupakan kelas X yang lebih besar,” ucapnya.

Lidah api kelas X merupakan tipe lidah api yang paling kuat yang bisa dilontarkan Matahari. Ada dua kategori lain di bawahnya yakni kelas M yang memiliki kekuatan medium namun cukup bertenaga, dan kelas C yang merupakan lontaran radiasi yang paling lemah.

Lontaran lidah api sebesar itu akan memancarkan sinar X, radiasi ultraviolet dosis tinggi serta menghembuskan angin Matahari ke arah Bumi.

Setibanya di Bumi, elektron dan proton dari angin Matahari akan bersinggungan dengan medan magnet dan mengarahkannya ke kutub magnetik planet ini. Gangguan tersebut dapat menghadirkan badai geomagnetik di medan magnet planet Bumi.

“Badai geomagnetik berpotensi terjadi setelah 36 hingga 48 jam setelah CME tiba di Bumi,” ucap Chamberlin.